31 Mei 2011
0
(Arsip release, 24 Januari 2011)
Bupati Sorot Miras, Waktu Sholat Diminta Hentikan aktifitas
Wujudkan Bolsel Religius, Muslim Berpeci-Jilbab
PNS se-Kab. Bolsel diwajibkan berpakaian muslim dan muslimah bagi yang beragama Islam. |
Bupati Sorot Miras, Waktu Sholat Diminta Hentikan aktifitas
PEMERINTAHAN Hi Herson Mayulu SIP dan Drs Samir Badu MPd (Madu), terus menerapkan sistim kepemimpinan dengan mewujudkan Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) yang religius.
Untuk mewujudkan visi Bolsel tersebut, Bupati Hi Herson Mayulu SIP saat Rapat dinas dengan Camat, Sangadi dan Sekdes, Senin (24/1/2011) di Aula Kantor bupati, kembali menegaskan pentingnya mewujudkan visi dalam aktifitas keseharian, yakni PNS yang muslim berpeci warna hitam dan muslimah berjilbab.
Visi yakni terwujudnya Bolsel yang Religius, Berbudaya Maju dan Sejahtera, lanjut Bupati, langsung diimplementasikan dalam keseharian, termasuk menghentikan aktifitas saat ajan pertanda waktu Sholat tiba, serta menjauhi Minuman Keras (Miras). Tak hanya itu, Bupati bahkan meminta kepada seluruh umat beragama di Bolsel, untuk senantiasa menjaga toleransi baik di lingkungan kerja, bertetangga dan kerukunan warga.
Visi ini bukan hanya jadi slogan belaka urai Bupati, sehingga dalam apel dan kegiatan keseharian sebagai bentuk kedisiplinan. Dan untuk persoalan kemasyarakatan Bupati meminta agar Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) kembali diaktifkan, untuk menjaga keamanan dan juga mencegah persoalan penyakit kemasarakatan. “Selain jauhi Miras, wujudkan juga nilai religious di tengah masyarakat, saya juga minta Siskamling diaktifkan guna mengawal keamanan, toleransi dan nilai religius,” tegas Bupati.
Diketahui, sebelumnya pada Apel pagi dan sore yang digelar Bagian Humas Bolsel, Rabu (19/1/2011) lalu, yang dipimpin Asisten I Tahlis Galang. “PNS tanpa terkecuali menggunakan peci untuk pria dan wanita yang muslim menggunakan jilbab,”ucapnya.
Ia mengingatkan bahwa selain mewujudkan nilai-nilai religius, PNS harus mengimplementasikan dalam bentuk kedisiplinan. “Disiplin erat kaitannya dengan upacara dan apel, karena tujuan apel untuk mengetahui kekuatan personil yang akan bertugas melayani masyarakat.
Dan cara berpakaian selain nilai religius juga menunjukan kepatuhan dan disiplin,” tegas Tahlis. Tak hanya itu lanjutnya, kedisiplinan dan apel pagi akan berbuntut pada kinerja yang artinya juga pada kesejahteraan, dalam hal ini Tunjangan Kinerja Daerah yang hingga kini masih dalam penggodokkan. Semua aktifitas PNS akan dilihat, seberapa displin serta seberapa tinggi kinerjanya.
Apel yang dikomandani Kabag Humas Ahmady Modeong yang dihadiri oleh Sekda Drs Gunawan M Lombu SPd, Asisten II Thamrin Podomi SPd, sejumlah SKPD di seputaran lingkup Setda. Apel ini juga mulai menerapkan tata upacara yang baku, mulai dari pelaporan kekuatan unit kerja hingga kehadiran PNS. (hendra.dj@bolsel.com)

Artikel oleh: Adnan Perambahan dan Hendra Mokoagow
FYI: www.bolsel.com bukan situs resmi Pemkab Bolsel. Situs ini dikelola oleh Bagian Humas dan Protokoler Sekretariat Daerah Pemkab Bolsel. Adnan Perambahan dan Hendra Mokoagow adalah Staf Bag. Humas dan Protokoler Setda Pemkab Bolsel. Follow them on Twitter and Facebook
Langganan:
Posting Komentar (Atom)