20 Juni 2011
0
Senyum Khas dan Komitmen Sang Pendekar Posigadan
MEMORIBILIUM Almarhum Rusdin Ruchban MBA
![]() |
BUPATI Bolsel Hi Herson Mayulu saat melepas jenazah Alm Rusdin Ruchban MBA, pada Sidang Paripurna DPRD Bolsel di rumah duka, Desa Momalia Kecamatan Posigadan. (foto:hendra dj) |
Oleh: Hendra Dj Mokoagow
BIARLAH kita semua mengenang Almarhum Rusdin Ruchban MBA dalam sebuah senyum khasnya dan komitmen kerakyatan Sang Pendekar PPRN asal Posigadan ini, demikian sekelumit sambutan keluarga yang disampaikan keponakannya, Yusuf Ruchban SPsi, Minggu (19 Juni 2011) di Desa Momalia Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.
Ungkapan sarat makna kala menghantar Almarhum menuju tempat peristirahatan terakhir, membuat hadirin mulai dari Bupati Bolsel Hi herson mayulu SIP, Wakil Bupati Drs Samir Badu MPd, Ketua DPRD Bolsel Abdul Rajak Bunsal SE, Wakil Ketua Abdi Gobel SE dan Riston Mokoagow, serta anggota DPRD Bolsel dan pimpinan SKPD Bolsel juga masyarakat Posigadan yang membludak di rumah duka.
Tak pelak, mata hadirin pun berkaca-kaca tak menahan tangis, tangis yang keikhlasan kendati sejujurnya dari lubuk hati terdalam tak rela melepas almarhum, yang begitu member inspirasi betapa hidup harus dilalui dan mengalir. Kegagalan demi kegagalan dihadapi Almarhum sebagaimana penuturan ponakannya Yusuf ruchban, bertarung sebagai Sangadi Momalia 2 kali, serta pemilihan legislatif kendati kalah, tak membuatnya surut apalagi kapok dalam merebut cita-cita.
Alhasil, pada pemekaran Bolsel, almarhum akhirnya dipercaya menduduki satu kursi DPRD Bolsel dari PPRN, dan disinilah almarhum menunjukkan komitmen kerakyatannya untuk membangun Bolsel. Namun kala Almarhum hendak mengecap dan membuktikan perjuangannya, Sang Khalik berkata lain dan memanggilnya ke haribaan.
Cukup beralasan jika kemudian Bupati Bolsel sebelum melepas jenazah almarhum ke liang lahat, mengatakan pastinya seluruh anggota DPRD dan Rakyat Bolsel akan merasa kehilangan, apalagi dalam kesehariannya almarhum sangat ramah dan murah senyum serta tak pandang bulu dalam pergaulan. “Almarhum meninggal dunia saat melaksanakan tugas Negara dan rakyat Bolsel di Jakarta, sehingga jihad yang dilakukannya akan mendapat balasan Allah SWT sebagai sahid,” ujar Bupati.
Kebisuan duka kemudian terhenti kala Bupati melepas jasadnya, usai Paripurna DPRD Bolsel di rumah duka yang berlangsung hikmat, keluarga dan handai tolan pun tumpah rruah menghantar Alamrhum kendati di tengah guyuran hujan. Langkah demi langkah pelayat seakan ingin menapaktilasi semua kebaikan dan komitment kerakyatan yang selalau digaungkannya.
Selamat jalan Almarhum, kami yang masih hidup ini akan meneruskan amanah yang telah kau jejal, yang telah kau mulai serta telah kau tapaki baik onak dan duri serta kesuksesan, semua itu menjadi iktibar untuk membangun Bolsel yang religius, Berbudaya, Maju dan Sejahtera. Semoga Allah SWT memberikan tempat yang layak sesuai amal ibadah Almarhum, Amin Ya Rabal Alamin.(***)

Artikel oleh: Adnan Perambahan dan Hendra Mokoagow
FYI: www.bolsel.com bukan situs resmi Pemkab Bolsel. Situs ini dikelola oleh Bagian Humas dan Protokoler Sekretariat Daerah Pemkab Bolsel. Adnan Perambahan dan Hendra Mokoagow adalah Staf Bag. Humas dan Protokoler Setda Pemkab Bolsel. Follow them on Twitter and Facebook
Langganan:
Posting Komentar (Atom)